Jenis jenis makanan tinggi minyak itu banyak banget loh, dan sering tanpa kita sadari udah jadi camilan sehari-hari. Padahal, kebanyakan konsumsi makanan berminyak bisa berdampak ke kesehatan. Mulai dari kolesterol naik sampai masalah pencernaan.
Makanan yang berminyak biasanya diolah dengan cara digoreng, ditumis dengan banyak minyak, atau bahkan dimasak pakai santan kental. Enaknya memang nggak bohong, tapi efek jangka panjangnya juga harus diperhatikan.
Nah, biar kamu lebih sadar dan bisa mengatur pola makan, yuk kita bahas satu-satu jenis makanan tinggi minyak yang perlu kamu tahu!
1. Makanan Gorengan, Si Paling Populer
Gorengan itu kayak camilan sejuta umat di Indonesia. Dari tempe goreng, tahu isi, bakwan, sampai risoles—semuanya digoreng dalam minyak banyak. Wajar aja kalau masuk daftar makanan tinggi minyak.
Minyak yang dipakai buat goreng pun kadang dipakai berulang kali. Nah, itu bisa bikin kandungan lemak trans-nya makin tinggi. Lemak ini bisa memicu risiko penyakit jantung loh!
Jadi meskipun gorengan enak banget, jangan sampai kalap ya. Apalagi kalau kamu makannya tiap sore sama teh manis. Wah, kolesterol bisa langsung senyum lebar!
2. Makanan Cepat Saji alias Fast Food
Burger, fried chicken, kentang goreng—ini semua masuk golongan fast food yang sarat minyak. Proses pengolahannya memang praktis, tapi kadar minyak dan lemak jenuhnya tinggi banget.
Bukan cuma dari gorengan aja, topping seperti keju meleleh atau daging olahan juga menyumbang lemak tambahan. Pantesan makanan ini bikin cepat kenyang dan ngantuk.
Fast food boleh aja di konsumsi sesekali, tapi jangan sampai jadi kebiasaan harian. Imbangi juga sama sayur dan air putih biar tubuh nggak “protes”.
3. Makanan Bersantan Kental
Masakan bersantan kayak rendang, gulai, opor, dan kari biasanya mengandung banyak minyak dari santan yang di masak lama. Apalagi kalau di tambah minyak goreng dalam prosesnya.
Santan memang bikin rasa makanan jadi gurih dan nikmat. Tapi di balik kenikmatannya, ada lemak jenuh tinggi yang bisa mengendap di tubuh kalau di konsumsi berlebihan.
Solusinya, santan bisa di ganti dengan santan encer atau susu rendah lemak untuk alternatif yang lebih sehat tapi tetap lezat.
4. Cemilan Kering dan Makanan Ringan
Keripik, snack kemasan, sampai kacang goreng juga termasuk jenis makanan tinggi minyak. Proses deep-frying bikin kadar lemaknya naik drastis, belum lagi tambahan perasa dan pengawetnya.
Kalau kamu suka ngemil, usahakan baca label kandungannya. Kadang lemak trans disamarkan dengan istilah lain kayak “partially hydrogenated oils”.
Lebih baik ganti camilanmu dengan yang dipanggang atau buah kering tanpa tambahan minyak. Tetap bisa ngemil enak tapi nggak bikin minyak numpuk di tubuh.
5. Makanan Olahan dan Siap Saji
Sosis, nugget, dan kornet juga termasuk makanan tinggi minyak. Bukan cuma dari proses gorengnya aja, tapi juga dari kandungan lemak dalam daging olahan itu sendiri.
Biasanya produk seperti ini juga mengandung garam dan pengawet tinggi. Efek jangka panjangnya bisa memicu tekanan darah tinggi dan gangguan metabolik. Jadi, perhatikan juga porsi dan frekuensinya. Sekali-sekali oke, tapi jangan jadi menu rutin tiap hari ya!
Kesimpulan
Jenis jenis makanan tinggi minyak nggak cuma makanan yang jelas-jelas digoreng. Kadang dalam bentuk camilan ringan atau olahan instan, kita nggak sadar udah konsumsi banyak minyak.
Penting banget untuk lebih selektif dalam memilih makanan. Nggak harus langsung stop total, tapi mulai dari mengurangi porsinya dulu juga udah bagus banget, loh!
Jaga pola makan sehat biar tubuh tetap bugar dan terhindar dari penyakit akibat kelebihan lemak. Yuk, hidup lebih sehat bareng-bareng!